METODE PEMBELAJARAN PAI

 

BAB I

PENDAHULUANA.

 

A.    Latar Belakang

Pendidikan agama merupakan bagian penting dalam pendidikan untuk membentuk insan kamil. Agama islam sebagai bagian dari sejumlah agama didunia,merupakan agama yang mempunyai pandangan hidup bahwa dunia adalah sesuatu yang fana dan permaianan belaka. Manusia beragama akan lebih mementingkankehidupan akhirat sehingga ia akan menjadikan dunia ini sebagai lapangan kebajikan untuk memperoleh kehidupan yang sempurna di akhirat kelak.Salah satu jalan untuk mencapai kehidupan kamil ini adalah dengan adanya pendidikan agama, lebih khusus yakni pendidikan agama islam sebagai agama yang dipeluk oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Namun demikian realitanya menunjukkan adanya kegagalan pendidikan agama islam di lingkungan kita.

Pendidikan agama islam sebagai bagian dari pendidikan agama merupakan salah satu bagian dalam mencapai tujuan pendidikan untuk menjadikan manusia yang kamil.

 

Pendidikan sebagai transfer of know ledge merupakan mata tombak utama dalam menyampaikan ajaran-ajaran yang tertuang dalam al-Qur’an dan al-Hadits sebagai sumber utama ajaran agama islam. Dimana dengan adanya pendidikan ini maka ajaran-ajaran agama dapat diwariskan kepada generasi berikutnya dan benar-benar terinternalisasi dalam diri generasi mendatang.Salah satu alat pendidkan agama islam yakni metode pendidikan agama islam.Yang mana dengan menggunakan metode yang tepat maka ajaran-ajaran agama dapat diserap oleh anak didik dengan sebaik-baiknya. Metode yang tepat akan menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Sebagai seorang calon pendidik agama islam maka kita perlu mengetahui metode-metode dalam pendidikan agama islam. Dengan mengetahui metode-metode tersebut maka kita diharapkan mampu menyampaikan materi-materi ajaran agama islam dengan berbagai variasi sehingga tujuan pendidikan agama islam dapat tercapai dengan lebih mudah

Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) mempunyai peran yang sangat strategisdalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Mereka diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki para siswa agar dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka adalah figur yang utama dalam menanamkan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam kerangka pembentukan sikap dan watak, serta perilaku akhlakul karimah melalui berbagai model pembelajaran yang dikembangkan di sekolah. Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah atau di madrasah, dalam pelaksanaannya masih menunjukkan berbagai permasahalan yang kurang menyenangkan. Seperti halnya proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)di sekolah saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan tentang Agama Islam.´ Hanya sedikit yang arahnya pada proses internalisasi nilai-nilai Islam pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru masih dominan ceramah. Proses internalisasi tidak secara otomatis terjadi ketika nilai-nilai tertentu sudah dipahami oleh siswa. Artinya, metode ceramah yang digunakan guru ketika mengajar PAI berpeluang besar gagalnya proses internalisasi nilai-nilai agama Islam pada diri siswa, hal ini disebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar materi PAI (Saepul Hamdani, 2003: 1)

Seperti halnya metode pembelajaran agama Islam yang selama ini lebih ditekankan pada hafalan (padahal Islam penuh dengan nilai-nilai yang harus dipraktekkan dalam perilaku keseharian), akibatnya siswa kurang memahami kegunaan dan manfaat dari apa yang telah dipelajari dalam materi PAI yang menyebabkan tidak adanya motivasi siswa untuk belajar materi PAI. Dalam upaya untuk merealisasikan pelaksanaan pendidikan agama Islam, guru dituntut untuk menguasai pengetahuan yang memadai dan teknik-teknik mengajar yang baik agar ia mampu menciptakan suasana pengajaran yang efektif dan efisien atau dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Saepul Hamdani, 2003: 1).

Melihat kenyataan yang ada di lapangan, sebagian besar teknik dan suasana pengajaran di sekolah-sekolah yang digunakan para guru kita tampaknya lebih banyak menghambat untuk memotivasi potensi otak. Sebagai contoh, seorang peserta didik hanya disiapkan sebagai seorang anak yang harus mau mendengarkan, mau menerima seluruh informasi dan mentaati segala perlakuan gurunya. Dan yang lebih parah lagi adalah fakta bahwa semua yang dipelajari di bangku sekolah itu ternyata tidak integratif dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan tak jarang realitas sehari-hari yang mereka saksikan bertolak belakang dengan pelajaran di sekolah. Budaya dan mental semacam ini pada gilirannya membuat siswa tidak mampu mengaktivasi kemampuan otaknya. Sehingga mereka tidak memiliki keberanian menyampaikan pendapat, lemah penalaran dan tergantung pada orang lain (Indra Djati, 2003: 24).

Untuk memilih metode dan teknik yang digunakan memang memerlukan keahlian tersendiri. Seorang pendidik harus pandai memilih metode dan teknik yang akan dipergunakan, dan teknik tersebut harus dapat memotivasi serta memberikan kepuasan bagi anak didiknya seperti hasil atau prestasi belajar siswayang semakin meningkat

 

B.     Rumusan Masalah

1.              Apakah yang di maksud dengan metode pembelajaran Pendidikan agamaIslam (PAI)

2.      Mengapa metodologi merupakan hal yang sangat penting dalamPendidikan Agama Islam (PAI)

3.      Sebutkan Metode-Metode Pendidikan Agama Islam (PAI)

4.      Apa Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI)

 

C.    Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran dalam pendidikanagama islam (PAI)

2.              Untuk mengetahui sebagaimana pentingnya metodologi pendidikan agamaislam (PAI)

3.      Untuk Mengetahui Metode-Metode Pendidikan Agama Islam (PAI)

4.      Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Metode Pembelajaran Pendidikan Agama

Secara harfiah kata metode adalah dari kata method´ yang berarti cara kerja ilmu pengetahuan manakala kata metodologi (methodology)´ adalah penyelidikan yang sistematis dan formulasi metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian ilmiah. Menurut Al-Toumy Al-Syaibany metodologi adalah jalan yang dilalui atau diikuti untuk memberi paham kepada murid terhadap segala macam pelajaran dalam semua mata pelajaran. Sebagai suatu ilmu, metodologi merupakan bagian dari perangkat disiplin keilmuan yang menjadi induknya. Hampir semua ilmu pengetahuan mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena itu, ilmu pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu juga memiliki metodologi, yaitu metodologi pendidikan sebagai suatu ilmu pengetahuan tentang metode yang digunakan dalam pekerjaan mendidik.

Pendidikan Islam merangkum metodologi pendidikan yang tugas dan fungsinya adalah memberikan jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan Islam tersebut. Pelaksanaannya dalam ruang lingkup proses pendidikan yang berada dalam suatu sistem dan struktur kelembagaan yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.Dari uraian tersebut di atas, Al-Toumy Al-Syaibany (1980:399) memahaminya bahwa metodologi pendidikan pembelajaran Islam adalah segala segi kegiatan terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran agama seperti akidah, akhlak, tauhid, fiqhi dan sebagainya. Berdasarkan defenisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metodologi (pengajaran) Agama Islam adalah jalan atau cara yang diterapkan dalam proses belajar mengajar agama Islam, guna tercapainya tujuan dan cita-cita pendidikan Islam. Konsep metode, fungsi dan perananya dalam proses pendidikan amatlah penting untuk menentukan dan menyampaikan cara atau jalan dalam mengajar, pikiran, pengetahuan, maklumat, keterampilan, pengalaman dan sikap untuk ditransferkan dari pengajar (guru) kepada pelajar (siswa).

Di antara sesuatu hal yang harus dimiliki oleh guru dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai guru adalah menguasai metode pengajaran atau metodologi. Untuk itu pemilihan metode yang tepat sangat diharapkan agar siswa memiliki gairah dan minat dalam menerima pelajaran yang disampaikan.Oemar Hamalik berpendapat bahwa :

“Seorang guru adalah sebagai pembimbing yang dapat membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab secara maksimum terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat´(2002:89)”.

 

Pengertian tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa antara metode dan mengajar tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Para tokoh pendidikan juga tak pernah melepaskan sorotannya pada masalah metode mengajar. Berikut akan dikemukakan beberapa di antaranya:

1.      M.Atiyah al Abrasy mengemukakan bahwa:Metode adalah jalan yang kita ikuti untuk memberi paham kepada murid-murid dalam segala macam pelajaran. Metode merupakan rencana yang kitabuat untuk diisi sebelum memasuki kelas.(1980 :551).

2.      Abd Rahim Ghunaimah mengemukakan ³Metode adalah cara-cara yang praktis yang menyalurkan tujuan-tujuan dengan maksud pengajaran (1980 :504).

3.      Al Jumbalathy mengemukakan bahwa ³Metode adalah cara-cara yang diikuti oleh guru untuk menyampaikan maksud ke otak murid´ (1980: 267).Menilik berbagai pendapat di atas, maka akan diperoleh gambaran bahwa metode belajar yang efektif yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh siswa untuk mengubah tingkah lakunya, kecerdasan dan kreatifitas berpikirnya melalui prosesdiskusi atau perdebatan di dalam kelas, yang memberi kesempatan untuk membantah,memecahkan, mengeluarkan pendapat dan mempertahankannya, sehinggamenumbuhkan kreatifitas berpikir dan berbicara yang baik bagi siswa.Sesuai dengan firman Allah Swt dalam surah an-Nahl (16)125 yang berbunyi :

äí÷Š$# 4’n<Î) È@‹Î6y™ y7În/u‘ ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9ω»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }‘Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u‘ uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#‹Î6y™ ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïωtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Dengan metode belajar yang diberikan akan mengajak dan membiasakan siswa untuk bersikap analisis dan deskriptif terhadap masalah-masalah yang ada. Dengan metode belajar yang efektif dapat membiasakan siswa bersikap mandiri dan aktif dalam proses belajar mengajar. Dan diharapkan dapat menjadi salah satu model mengajar yang efektif dan efesien.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa, baik masalah pribadi maupun kemasyarakatan, juga dapat berakibat positif bagi siswa terutama untuk melatih mereka aktif dalam diskusi kelompok dengan mengemukakan dan kebebasan berpikir tetapi terkontrol dengan baik.Pentingnya kedudukan metode mengajar dalam proses pendidikan, ilmu pendidikan dan pekerjaan mengajar, maka para pendidik menaruh perhatian besar. Itulah sebabnya masalah metode mengajar ini diterapkan sebagai satu bagian dari ilmu pendidikan yang dikenal dengan istilah metodelogi.

Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran, untuk dipilih dan dijadikan alternatif sehingga cocok untuk situasi dan kondisi yang dihadapi. Akan tetapi sajian yang dikemukakan pengantarnya berupa pengertian dan rasional serta sintaks(prosedur) yang sifatnya prinsip, modifikasinya diserahkan kepada guru untuk melakukan penyesuaian, penulis yakin kreativitas para guru sangat tinggi.

a.       Metode Coorperative Learning Sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative learning merupakan system pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesame siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif  lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok. Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat dilakukan siswa untuk mencapai keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan dirinya secara individu dan andil dari anggota kelompok lain selama belajar bersama dalam kelompok.

b.      Metode Direct Learning Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif  jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi).

c.       Metode Problem Based Learning Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    KESIMPULAN

Ø  Pendidikan agama merupakan bagian penting dalam pendidikan untuk membentuk insan kamil.

Ø  Menurut Al-Toumy Al-Syaibany metodologi adalah jalan yang dilalui atau diikuti untuk memberi paham kepada murid terhadap segala macam pelajaran dalam semua mata pelajaran.

Ø  Oemar Hamalik berpendapat bahwa : “Seorang guru adalah sebagai pembimbing yang dapat membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab secara maksimum terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat.

Ø  Pendidikan Islam merangkum metodologi pendidikan yang tugas dan fungsinya adalah memberikan jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan Islam tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

v  Al-Qur’an al-karim.

v  Pusat Kurikulum Depdiknas. 2004.Standar Kompentensi Mata Pelajaran Agama Islam Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyyah. Jakarta. Depdiknas.

v  Jamali,Muhammad Fadhil,Dr.,Al-Falsafah al Tarbiyah fi Al-Qur’an, dar al Kitab al Jadid, Libanon,t.t.

v  Darajat,dkk.,Zakiah,Dr.,Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta. 2009.

Diposkan oleh KHOIRUL ANAM di 15:50

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Label: kuliahku

Reaksi: 

 

KHOIRUL ANAM. Template Picture Window. Gambar template oleh naphtalina. Diberdayakan oleh Blogger.

 

 

TEHNIK MEMILIH METODE DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI

TEHNIK MEMILIH METODE DAN PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN PAI

PENDAHULUAN
Makna pendidikan yang syarat dengan muatan nilai-nilai moral bergeser pada pemaknaan pengajaran yang berkonoytasi sebagai transfer pengetahuan. Misalnya , mata pelajaran pendidikan agama disekolah-sekolah unggulan tidak menjadi favorit atau mendapat volume pelajaran yag lebih disbanding dengan mata pelajaran lain yang di UN kan. Dari masalah ini bagi lembaga-lembaga pendidikan yang lebih banyak memuat pendidikan berbasis agama (islam) maka perlu sekali mengetahui metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran.
Metode pembelajaran menjadi hal yang urgen dalam kegiatan pembelajaran karena dari metode guru (pendidik) aka lebih mudah dalam menyampaikan materi sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut akan tercapai.
Selain memperhatikan metode, dalam pembealajaran juga dibutuhkan media-media yang mendukung serta menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, dari sekian mata pelajaran tidak mungkin berjalan tanpa adanya media, penggunaan media ini juga tergantung atas pelajaran apa yang cocok menggunakan salah satu atau dua media- media yang tersedia.

PERMASALAHAN
Apa pengertian metode dan apa saja macamnya?
Bagaimana tehnik memilih metode pembelajaran PAI?
Apa saja media pembelajaran itu dan bagaimana prinsip penggunaanya?

PEMBAHASAN
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari kata method yang berarti cara, secara etimologi metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang dibutuhkan.
Dari pengertian ini berarti metode merupakan cara kerja kita yang memang sudah tersistem demi kemudahan kita dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sesuai dengan standar kompetensi maupun kompetensi dasar yang sudah dirumuskan.
Macam-macam metode pembelajaran
Seperti yang diterangkan leh Thoha Chabib, dkk metode pembelajaran meliputi :
Metode Ceramah
Dalam metode ceramah ini murid duduk, melihat dan mendengarkan serta percaya bahwa apa yang diceramahkan itu adalah benar
Metode Pemberian Tugas
Ialah suatu cara dalam proses belajar mengajar yang mana guru memberikan tugas kemudian murid mengerjakan dan selanjutnya murid bertanggung jawab kepada guru atas tugas yang diberikan oleh guru tersebut
Metode Sosiodrama
Metode ini dimainkan oleh sekelompok murid dari cerita yang telah disusun naskah ceritanya dan dipelajai sebelum dimainkan. Metode ini dilakukan setelah guru menjelaskan tentang suatu hal yang menyangkut bidang studi agama

Metode Karyawisata
Metode ini erat hubungannya dengan metode-metode lain seperti ceramah ata pemberia tugas. Dengan mendatangi pusat-pusat budaya islam diharapkan murid-murid dapat mengambil amanat dari hasil budaya maupun peninggalan-peninggalan budaya islam.
Akan tetapi menurut Al Syaibani mempunyai pendapat bahwa metode dalam pembelajaran agama islam meliputi :
Metode kuliah
Metode dialog dan perbincangan
Metode mendengar
Metode membaca
Metode hafalan
Metode pemahaman
Sedangkan menurut Nahlawi beberapa metode dalam pendidikan islam yaitu :
Metode hiwar (percakapan)
Metode mendidik dengan amtsal (perumpamaan)
Metode mendidik dengan memberi teladan
Metode mendidik dengan pembiasaan diri dan pengalaman
Tehnik Memilih Metode Pembelajaran PAI
Hal terpenting dari penerapan metode tersebut diatas dalam aktifitas pendidikan islam adalah prinsip bahwa tidak ada satu metode yang paling ideal untuk semua tujuan pendidikan, semua ilmu dan mata pelajaran, semua tahap pertumbuhan dan perkembangan, semua taraf kematangan dan kecerdasan, semua guru dan pendidik dan semua suasana dan keadaan yang meliputi proses kependidikan itu. Oleh karena itu tidak dapat dihindari bahwa seorang pendidik hendaknya melakukan penggabungan terhadap lebih dari satu metode pendidikan dalam prakteknya dilapangan. Untuk itu sikap arif dan bijaksana dari para pendidik dan memilih dan menerapkan metode pendidikan yang relevan dengan semua situasi dan suasana yang meliputi proses kependidikan islam, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal.
Macam Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dalam bentuk jamak yakni medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Bringgs mengatakan media adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.
Macamnya media diklasifikasikan tergantung sesuai dari mana melihatnya.
Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam :
Media auditif, yaitu media yang hanya di dengar saja, misalnya radio dan rekaman suaru
Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat aja tidak mengandung unsur suara, misal foto, lukisan, gambar, dan lain-lain
Media audiovisual. Yaitu media yang mengandung unsur suara dan dapat pula dilihat seperti rekaman video, film dan sebagainya
Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi ke dalam :
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi
Media yang mempunyai daya liput terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, video dan sebagainya
Dilihat dai cara dan tehnik pemakaiannya, media terbagi :
Media yang diproyeksikan seperti film slide, dan sebagainya jenis media ini memerlukan alat proyeksi seperti komputer dan OHP (Over Head Projector)
Media yang tidak diproyeksikan, seperti foto, gambar, tulisan, dan lain sebagainya

Sedangkan menurut Rudy Brets ada 7 klasifikasi media yaitu :
Media audiovisual gerak, seperti film, video, dll
Media audiovisual diam, seperti film rangkai
Media audio semi gerak, missal tulisan jauh bersuara
Media visual gerak, missal film bisu
Media visual diam, misal foto
Media audio, misal radio
Media cetak, seperti buku, modul dll.
Prinsip Penggunaan Media
Ada beberapa prinsip yag harus diperhatikan dalam penelitian media, diantaranya :
· Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yangingin dicapai. Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif, atau psikomotor
· Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya pemilihan media tertentu bukan berdasar kesenangan guru atau sekedar selingan atau hiburan
· Pemilihan media disesuaikan karakteristik siswa karena suatu media belum tentu cocok untuk semua siswa
· Pemilihan media harus sesuai gaya belajar siswa dan kemampuan guru
· Pemilihan mediaharus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilias, an waktu yang tersedia untuk kebutuhan pemblajaran.
Pada dasarnya media sama seperti metode dalam implementasinya yakni tidak ada satu media yang cocok untuk mencapai semua tujuan pembelajaran. Setiap media memiliki karakteristik tertentu, jadi pemilihan media tergantung atas tujuan, dan guru juga harus pandai memilih media yang sesuai dengan materi yang ingin dicapainya.

KESIMPULAN
Metode adalah cara kerja yang tersistem untuk memudahkan pelaksanaan guna mencapai tujuan.
Macam-macam metode pembelajaran PAI antara lain :
Metode ceramah
Metode pemberian tugas
Metode sosio drama
Metode karyawisata
Metode kuliah
Metode dialog dan perbincangan
Metode mendengar
Metode hiwar
Metode amstal
Metode memberi teladan
Metode pembiasaan diri pengalaman
Tehnik memilih metode dan tehnik pembelajaran PAI
Hal yang pentingan harus dipahami bahwa pemilihan satu metode dan penggunaan satu media tidak mungkin dapat mencapai semua tujuan. Jadi antara satu metode dan yang lain begitu juga dengan media harus saling melengkapi
Macam-macam media pembelajaran meliputi :
audio = radio
audio visual = film atau video
media cetak = buku, modul dll
Prinsip penggunaan media harus disesuaikan dengan tujuan, berdasarkan konsep, sesuai karakteristik siswa dan guru, sesuai lingkungan serta fasilitas

PENUTUP
Demikianlah makalah dari kami, dengan segala keterbatasan saran dan kritik sangat kami harapkan

REFERENSI
Husni Rahim, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Depag RI, 2001)
Thoha Chabib, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang : Pustaka Pelajar, 1996)
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam, (Jakarta : Roda Karya, 2005)

Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Prenada Media, 2008)

Tentang nurfitriyanielfima

jalani kehidupan dengan hati yang ihlas,jangan menggeluh
Pos ini dipublikasikan di Tak Berkategori. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar